
Sebuah startup Korea Selatan telah mengembangkan kalung anjing bertenaga AI yang dapat mendeteksi lima emosi pada gigi taring dengan memantau gonggongan mereka menggunakan teknologi pengenalan suara.
Petpuls collar dapat memberi tahu pemilik hewan peliharaan melalui aplikasi smartphone apakah anjing mereka sedang bahagia, santai, cemas, marah, atau sedih. Ini juga melacak aktivitas fisik dan istirahat anjing.
“Perangkat ini memberikan suara pada anjing sehingga manusia dapat memahaminya,” kata Andrew Gil, direktur pemasaran global di Lab Petpuls, kepada Reuters.
Perusahaan mulai mengumpulkan berbagai jenis gonggongan untuk menganalisis emosi anjing pada 2017. Tiga tahun kemudian, mereka mengembangkan algoritme berpemilik berdasarkan basis data lebih dari 10.000 sampel dari 50 ras anjing.
“Saya pikir dia hanya senang ketika dia bermain dan merasa sedih dan cemas ketika saya tidak di rumah… sebenarnya dia merasa marah ketika dia kalah dalam permainan yang dia mainkan dengan saya, seperti perasaan manusia,” kata Moon Sae-mi, yang telah Border Collie berusia enam tahun.
Kerah itu memiliki tingkat akurasi rata-rata pengenalan emosional 90 persen, menurut Seoul National University, yang menguji perangkat yang menurut perusahaan itu adalah yang pertama dari jenisnya yang didukung oleh teknologi pengenalan suara AI.
Petpuls Lab mulai memasarkan kerah online pada bulan Oktober tahun lalu dengan harga $ 99.
Pasar perawatan hewan peliharaan global bernilai $ 138 miliar pada tahun 2020, naik 34 persen, data Euromonitor menunjukkan, dan lebih banyak lagi orang-orang menghabiskan waktu di rumah dengan hewan peliharaan atau hewan yang diadopsi selama pandemi COVID-19. Populasi anjing global juga tumbuh 18% pada tahun yang sama menjadi 489 juta.
“Lebih orang-orang mulai mengadopsi anjing, tapi sayangnya beberapa dari mereka meninggalkan anjingnya karena miskomunikasi, ”kata Gil. “Petpuls dapat memiliki peran penting dalam pandemi … ini membantu pemilik memahami perasaan anjing dan meningkatkan ikatan mereka.”
(Pelaporan oleh Minwoo Park dan Daewoung Kim; Editing oleh Jacqueline Wong)
Sumber : Data HK